Ads (728x90)

Pusat Reseller Kaos Dakwah Murah Indonesia

Kabar mengejutkan itu datang dari markas tim sepak bola Arsenal, Inggris. Nazarul Fahmi, anak muda asal Kutablang Bireuen terpilih memperkuat tim Arsenal U-15. Inilah lika-liku terpilihnya mantan tukang sepak boh lupieng itu hingga direkrut Arsenal saat menghadapi Brighton FC di The Gore Stadium, Burhnam, Bucks, London, Jumat (28/10) kemarin.


Tubuhnya kecil. Tingginya hanya 157 sentimeter. Usianya pun baru 16 tahun. Tapi, soal prestasi jangan ditanya. Siswa SMA Negeri 2 Peusangan ini pernah membawa tim O2SN Aceh menjadi juara nasional dan mengantarnya timnya mewakili Indonesia di ajang ASEAN Primary School Sport Olympiade (APSSO) III/2009APPSO 2009. Ini adalah pesta olahraga anak-anak sekolah dasar se-ASEAN. Di sini, Nazarul yang bermain di posisi striker menjadi pencetak gol terbanyak.


Nazarul mulai bergabung dengan Sekolah Sepak Bola Putra Banna di Bireuen saat duduk di bangku kelas enam SD, tahun 2006. Di bawah asuhan Samsul Bahri, ketajamannya kian terasah. "Dia punya skill yang luar biasa. Kemampuan olah bolanya juga bagus. Kekurangannya hanya pada posturnya yang kecil," kata Samsul Bahri yang pernah dua tahun melatih Nazarul kepada The Atjeh Post, Sabtu, 29 Oktober 2011.


Dua tahun melatih Nazarul, Samsul tahu benar karakter anak didiknya. Menurut Samsul, Nazarul tipikal anak penurut dan banyak bertanya. Pernah suatu ketika Samsul menegurnya. Namun, bukannya ngambek, Nazarul malah kian aktif bertanya tentang kekurangannya saat bermain. "Selesai bermain, dia selalu berkonsultasi, bertanya dimana kelemahannya. Itu yang dimiliki anak-anak yang lain," kata Samsul yang juga guru olahraga di SMP Negeri 1 Peusangan.


Hal lain yang mendorong kesuksesan Nazarul, kata Samsul, berkat dukungan keluarganya. Samsul bilang, jika sedang latihan, tak hanya ayah dan ibunya yang datang menonton, tapi juga anggota keluarga yang lain. "Dukungan orang tuanya luar biasa. Mereka juga menyumbang pakaian seragam untuk sekolah," kata Samsul.


Pada Juli 2011 lalu, Nazarul mendapat kabar ada seleksi untuk masuk tim Tunas Garuda. Seleksinya di sembilan kota yaitu Bandung, Palembang, Makassar, Jayapura, Semarang, Malang, Medan, Balikpapan, dan Jakarta.


"Saat hendak ke Medan itu dia minta izin sama saya untuk berangkat atas inisiatif sendiri, karena klub tidak punya dana untuk membiayai," kata Samsul.


Maka, ditemani orang tuanya Nazarul pun mendaftar ke Medan. Dari 1.606 peserta yang mendaftar, Nazarul bersama dua rekannya terpilih untuk ikut seleksi tingkat nasional di Jakarta pada 18 September- 1 Oktober lalu. Awalnya, dari sembilan kota itu, ada 36 peserta yang terpilih. Jumlah itu kemudian diciutkan menjadi 18 orang. Mereka inilah saat ini mengikuti training camp di Akademi Sepak Bola Arsenal, Inggris sejak 24 Oktober lalu. Mereka akan berada di sana selama dua pekan.

Nazarul Fahmi memeluk ibunya saat lolos seleksi di Medan | okezone.com

Darmawan, pelatih Nazarul lainnya mengatakan, sebelum berangkat, ia ditelepon Pelatih Tunas Garuda Rully Nere dan mengabarkan akan berangkat ke London. “Rully Nere mengatakan Nazarul Fahmi memiliki kelebihan lari yang kencang dan berkaki emas," kata Darmawan.


Orang tua Nazarul, Haji Safwandi dan Hajjah Hadisah, warga Desa Dayah Masjid, Kutablang Bireuen, menyambut gembira keberhasilan anaknya. Hadisah bilang, anak kelimanya itu benar-benar 'gila bola'. Saking tergila-gilanya, ia sering menendang boh lupieng (kelapa bolong) di kebun kelapa di kampungnya yang tak jauh dari laut.


“Lam lampoh u, boh leupieng pih jeut keu bola jih, saking galak jih (di kebun kelapa, buah kelapa yang digigit tupai pun dijadikan bola, saking sukanya dia pada bola),” kata guru SD Inpres Bireuen bilang, seperti dikutip waspadaonline.com.


Di Inggris, Nazarul dan 17 pemain Tunas Garuda lainnya berlatih secara profesional bersama ratusan siswa Akademi Sepak Bola Arsenal yang usianya sebaya dengan mereka. “Mereka akan diajak merasakan atmosfer berlatih dengan tingkat disiplin tinggi yang menjadi ciri khas akademi sepak bola tingkat dunia,” kata Ketua Pelaksana Seleksi Nasional Tunas Garuda, Barnas Kamora seperti dikutip Kompas.com.


Di sana, mereka melakukan serangkaian pertandingan persahabatan. Pada pertandingan pertama, Nazarul dkk menghadapi tim Arsenal U17 dan kalah 1-2. Yang membanggakan, satu-satunya gol balasan Tunas Bangsa lahir dari kaki Nazarul Fahmi, anak Bireuen tukang sepak boh lupieng itu.


"Ya memang lebih berat menghadapi yang U17 dibandingkan yang U15. Kami maunya tanding dengan yang U16, tapi karena gak ada ya kami berusaha semaksimal mungkin melawan siapa saja," kata Fahmi, yang memang paling pintar bicara di tim Tunas Garuda kepada Kompas.com.


Pada Rabu, 26 Oktober lalu, tim Tunas Bangsa bikin kejutan. Mereka mengalahkan Arsenal U15 dengan hasil 3-1. Wartawan Kompas melaporkan, Meski tak mencetak gol, Fahmi tampil ciamik. Ia menjadi motor serangan Tunas Garuda.


Terpesona penampilan ciamik itu, Nazarul Fahmi terpilih memperkuat tim Arsenal U15 saat menghadapi Wycombe Wanderers dan Brighton & Hove Albion di di The Grove Stadium. Ia dipilih bersama dua pemain Tunas Bangsa lain: Rangga Pratama (kiper) dan Dani Raharjanto yang berposisi sebagai gelandang serang.


Fanny Usup, tim pematih Tunas Garuda mengatakan, penampilan tim Tunas Garuda mendapat pujian dari tim pelatih Arsenal School Development. Fanny juga bilang, tak mustahil akan ada diantara mereka yang masuk akademi Arsenal.


Kepercayaan tim Arsenal memakai Nazarul Fahmi, Rangga dan Dani tak sia-sia. Dalam pertandingan melawan Brighton kemarin, Arsenal menang 1-0. Kemenangan juga dipetik saat menghadapi Wycombe Wanderers dengan skor 2-0 untuk Arsenal Develompment Centre.


Saat melawan Brighton, Dani tampil cemerlang meski tidak mencetak gol. Nazarul Fahmi pun bermain sangat ulet dan gigih. Penjaga gawang Rangga Pratama berkali-kali menyelamatkan gawang Arsenal dari serangan lawan hingga tak kebobolan satu gol pun.


"Kami sangat bangga tiga pemain Tunas Garuda bisa berbuat yang terbaik untuk Arsenal. Bahkan Dani bisa mencetak gol. Semoga nantinya tidak hanya Dani, Fahmi, dan Rangga yang dipinjam Arsenal, namun juga pemain lain di Tunas Garuda," tutur pelatih Tunas Garuda dari Sekolah Sepak Bola Indonesia, Abdul Malik Karim Usup, kepada Kompas.com.


Prestasi yang ditoreh Nazarul Fahmi tentu jadi kebanggaan tersendiri bagi Aceh. Seperti kata Fanny Usup, siapa tahu Nazarul Fahmi terpilih masuk Akademi Arsenal seperti cita-citanya.


“Saya ingin menjadi pemain nasional dan bisa menjajal peruntungan merumput di Arsenal,” kata Nazarul yang mengidolakan klub Arsenal kepada Okezone.com.


Kini, dari menendang boh lupieng di lampoh u, Nazarul berlabuh di Emirates Stadium, Inggris. Nazarul pun mencatat sejarah untuk dunia sepakbola Aceh. Nyan jroh...[

atjehpost