Mengenal Lebih Dekat Dengan Sultan Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel dan Vlad III Dracula Sang Pemancang
Apa yang muncul di benak kita saat mendengar nama “Dracula”? apakah gambar yang muncul adalah vampir? orang bertaring? kastil abad pertengahan? atau kesemuanya?. Kebanyakan orang mengenal Dracula dari novel besutan Bram Stoker, namun jarang sekali yang mengetahui bahwa Dracula itu memang ada nyatanya dan Bram Stoler terinspirasi dari kekejaman tokoh aslinya.
Tidak hanya nyata, sampai sekarang Dracula masih jadi pahlawan rakyat Rumania, dan masih ada hubungannya dengan sejarah Islam. Lebih jelas lagi, Dracula atau Vlad Dracul III ini adalah salah satu lawan perang yang berpengaruh dari Sultan Muhammad II Al-Fatih sang penakluk Konstantinopel.Sejarah Itu Milik Penguasa! (katanya)
Tapi bagi kamu Muslimin yang haus akan ilmu dan Wawasan islam, semboyan tersebut tidaklah berlaku.. Sejarah yang ditutup tutupi dengan berbagai kepentingan dan tujuan hanyalah masalah waktu..Bagi yang sudah mengetahui sejarah Muhammad Al-Fatih 1453 "Sang Penakhluk Konstantinopel", kisah ini tidak lah asing, karena kisah ini adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Muhammad Al-Fatih 1453, yang telah membuktikan Bisyarah (kabar Gembira) yang keluar dari Lisan mulia Rasullulah 800 tahun sebelum hal itu terjadi!
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hambal Al-Musnad 4/335]
Abu Qubail menuturkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]
Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim. Adz-Dzahabi sepakat dengan al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. (Lihat al-Silsilah al-Shahihah 1/3, MS)
Sejak saat "Kabar Penaklukan" itu keluar dari Lisan mulia Rasullullah, Kamu muslimin tidak berhenti percaya bahwa Konstantinopel (Negara Adi Daya saat itu) akan benar-benar takluk di tangan kaum muslimin...
Dan 800 tahun kemudian, Sultan Muhammad Al-Fatih 1453 (Sultan Mehmed) berhasil membuktikan kabar gembira tersebut dengan berbagai daya, upaya, halangan, rintangan dan berbagai percobaan strategi militer dalam pengepungan selama lebih dari 50 hari, tembok kontantinopel yang katanya tidak akan ada yang dapat meruntuhkannya, berhasil ditaklukkan pada 1453 M.
Siapa Muhammad Al-Fatih?
Sangat panjang jika semua harus dituliskan, namun coba kita ulas singkat tentang pribadi beliau :
- Muhammad Al Fatih merupakan pemuda berusia kurang dari 21 tahun saat penaklukkan.
- Muhammad Al-Fatih menguasai 7 bahasa
- Sudah mempelajari strategi militer sejak kecil
- Hafal semua peta kerajaan-kerajaan di eropa beserta sejarah mereka semua
- Belajar Sirah nabawiyah dan sejarah-sejarah generasi sahabat dan generasi selanjutnya
- Seorang pemuda yang tidak pernah meninggalkan Shalat Tahajjud dan Shalat Rawatib lainnya seumur hidupnya termasuk dalam keadaan perang sekalipun.
- Pemuda yang sangat percaya dengan bisyaroh rasulullah bahwa sebaik-baik pemimpin ialah yang memimpin penaklukan Konstantinopel dan Roma
Beberapa sumber menyebutkan bahwa eksistensi Dracula sebagai figur nyata telah dibiaskan secara sengaja dengan keberadaan kisah fiksi vampir karya novelis Inggris abad-19, Abraham Bram Stoker, yang terbit pada tahun 1895. Sehingga tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Dracula ‘benar-benar’ ada, dan bukan vampir penghisap darah. Walaupun mungkin kekejamannya telah menginspirasi berbagai kisah selama berabad-abad bahwa dia adalah peminum darah.
Dracula hidup sezaman dengan Muhammad Al-Fatih
“Dracul-ae” itu sebutan bahasa Rumania untuk bangsawan Ordo Naga (Rumania; Draco = Naga), dan akhiran “-ae” bermakna “putranya dari”. Adapun “Ordo Naga” ini sendiri adalah salah satu kelompok ksatria yang disiapkan oleh Sigismund sang Raja Suci Romawi sebagai ksatria khusus dalam perang salib
Nama Dracula sendiri merujuk pada Vlad III “Tepes”, anak dari Vlad II voivode (gubernur) Wallachia, Rumania. Pada masa Vlad II ayahnya, Wallachia dikuasai oleh Kesultanan Utsmani, dan sebagai jaminan kesetiaan, Vlad III (Dracula) kemudian disekolahkan di Kesultanan Utsmani
Dracula/Vlad III lalu dididik di kesatuan Yeniseri bersama adiknya Radu cel Frumos, dan mereka belajar di kesatuan militer terbaik di masanya. Usia Dracula waktu itu masih belia, 13 tahun saja, hanya selisih satu tahun dari Muhammad Al-Fatih yang berusia 12 tahun. Namun walau masih belia, Dracula sudah disumpah dalam Ordo Naga yang dibentuk untuk memerangi kaum Muslim, dan itulah yang jadi niatnya. Karenanya dia sangat membenci Muhammad Al-Fatih dan Islam, walau adiknya Radu cel Frumos menjadi Muslim dan kepercayaan Al-Fatih pada gilirannya
Saat ayahnya Dracula, Vlad II dibunuh dan dikudeta pada 1447 oleh John Hunyad dari Hungaria, Kesultanan Utsmani lalu membantu membebaskan Wallachia dari cengkeraman John Hunyad. Selepas itu Sultan Murad II, ayah Muhammad Al-Fatih, lalu meminta pada Dracula untuk menggantikan ayahnya memimpin di Wallachia
Diluar dugaan, inilah kesempatan yang ditunggu-tunggu Dracula, yang sedari awal pun membenci ayahnya karena mau tunduk pada Muslim. Berbekal bahasa Arab, Turki dan pengetahuan militer di Yeniseri, Dracula menyamar menjadi bagian dari kaum Muslim di setiap benteng-benteng kaum Muslim dan menghabisi benteng-benteng Islam di Rumania dari dalam
Baru pasca penaklukkan Konstantinopel di 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih baru sempat menghadapi Dracula secara khusus. Pada 1462 Muhamad Al-Fatih memerintahkan Hamzah Bey membawa 1.000 pasukan untuk menangkap Dracula, dan nasib 1.000 pasukan ini berakhir tragis.
Dracula menggunakan kemampuan infiltrasinya dengan apa yang dia pelajari di Yeniseri, dia benar-benar memahami taktik dan strategi berperang ummat Muslim, lalu dengan gerakan-gerakan yang efektif, Dracula kemudian mengalahkan dan membantai 1.000 pasukan Muslim itu. Dracula menyula (menusuk dengan kayu dari anus hingga tembus ke kerongkongan) 1.000 pasukan ini, hingga jadi hutan mayat manusia. Hamza Bey, komandan pasukan ini, ditempatkan ditengah hutan mayat dan ditaruh di kayu paling tinggi sebagai simbol
Sejak itu Vlad III Dracul mendapat gelar “Tepes” atau “The Impaler” – “Sang Penyula”, kekejamannya dikenal dan diakui dunia
Mendapati hal ini, Sultan Muhammad Al-Fatih lalu menugaskan Radu Cel Frumos, adik dari Vlad III Dracula untuk memimpin 90.000 pasukan guna menghentikan Dracula. Perlu serigala untuk hentikan serigala, Al-Fatih paham bahwa Radu orang yang tepat karena dataran Rumania hanya bisa dipahami orang aslinya
Berbeda dengan kakaknya Vlad III Dracula, adiknya Radu Cel Frumos (The Handsome) ini memeluk Islam dan menjadi Muslim serta pemimpin pasukan khusus Yeniseri. Radu memimpin 90.000 menerobos hutan dan tanah berbukit Rumania untuk menyerang kakaknya Dracula yang bertahan di benteng ‘Poenari’ miliknya
Pertempuran ini sangat tidak mudah, mengingat Cetatea Poenari (Benteng Poenari), sangat terjal tanahnya dan sulit ditembus. Akhirnya serangan Radu pada 1462 puncaknya di Benteng Poenari terjadi malam hari yang dikenal “Atacul de Noapte” – “The Night Attack”
Radu cel Frumos menggantikan Dracula jadi pemimpin Wallachia setelah mengalahkannya. Dracula yang kalah dalam peperangan menyelamatkan diri dan lari meminta perlindungan pada John Hunyadi Raja Hungaria. Dracula menghabiskan sisa hidupnya dibawah pembunuh ayahnya, John Hunyad yang juga musuh Al-Fatih lainnya, sebelum akhirnya Dracula meninggal pada 1478 ditebas pedang pasukan Utsmani juga.
Namun warisan Dracula tetap kekal bagi dunia, kekejaman tiada banding yang dia contohkan, dan kebiadaban tanpa batas. Sampai saat ini Rumania mengakuinya sebagai pahlawan negara dalam perang salib, dan patung-patungnya bertebaran di Rumania. Bagi kaum Muslim, Dracula adalah simbol kekejaman musuh kemanusiaan, penusuk manusia, dan penghisap darah.
Namun saat ini konsep Dracula, Vampir, dibuat dan dibungkus dengan bagus hingga memikat ummat Muslim dan melupakan wajah aslinya
Sedangkan Muhammad Al-Fatih, selepas memadamkan pergerakan Dracula lalu menghadapi John Hunyad, dan George Skanderberg, lawan lainnya.
KRONOLOGIS SINGKAT PENAKLUKAN DRACULA
- Sejak berumur 13 tahun, vlad III dracul dan adiknya radu cel frumos, dijadikan jaminan bagi keseiaan ayahnya terhadap kesultanan utsmani
- Berbeda dgn adiknya yg memilih menjadi muslim, Vlad III malah memendam kebencian terhadap Islam dan terhadap ayahnya yg mau tunduk pada Islam.
- Dalam hatinya, Vlad III selalu cari cara untuk menelikung kaum Muslim dan memngembalikan kehormatan ordo naga yg dilantik penguasa kristen.
- Sampai pada suatu waktu dia memiliki kesempatan utk menjadi pasukan menuju wallachia utk membebaskan tanahnya yg dijajah pihak Hungaria
- Kira kira sosok Vlad III Seperti gambar dibawah ini
-+ Rupa Dracula, tapi tidak ada taring ya, cuma lebih sadis |
- Tak lama kemudian dracula membelot dari pasukan Islam, membunuhi semua pasukan yg membantunya menguasai kembali wallachia, ia khianat
- Tatkala mengetahui kejadian ini, Sultan Al-Fatih tugaskan Hamzah Pasha untuk membawa 10.000 pasukannya untuk membawa dracula ke istanbul
- Dengan kejeniusan perangnya dan kelicikan strateginya, 10.000 pasukan hamzah pasha dipancang, dan ditegakkan laksana hutan mayat
- Tatkala Sultan Al-Fatih berjalan menuju tempat itu pada 1461, terkejutlah ia saat melihat 10.000 mayat yg dipancang dengan kejam
- Masing2 mereka ditusuk dari dubur, lalu ujungnya ada yg keluar dari mulut, kepala, leher, bahkan dadanya, ditegakkan laksana hutan
- Mayat2 kaum Muslim itu sudah membusuk, 10.000 orang, dan mayat Hamzah Pasha dipancang paling tinggi untuk menggambarkan pangkatnya
- Getir menyelimuti dada Sultan Al-Fatih, penghinaan dan penyiksaan yang sangat luar biasa kejamnya dilakukan oleh Vlad III Dracul
- Semenjak itu dia dijuluki Vlad sang pemancang (vlad the impaler) dan bram stoker terinspirasi kekejaman itu untuk novelnya
- Setelah kejadian itu, Sultan Al-Fatih menugaskan 90.000 pasukannya untuk mengepung dracula di kastilnya, dengan adik dracula sebagai komandan
- Kastil Dracula yg sebenarnya (bukan bran castle sperti yg dikatakan bram stoker dlm novel)
Kastil Vlad III dracul » Cateata Poenari (Benteng Poenari) ditengah hutan dan bukit |
- Pada 1462 cetatea poenari dikepung kaum Muslim, kastil yg menjulang tinggi di bukit itu jadi saksi pertempuran malam (atacul de noapte).
- Atas izin Allah, Radu Cel Frumos berhasil menguasai Wallachia kembali, mengembalikannya pd Islam dan menghentikan kakaknya
- Pada sekitar 1476, Dracula terlibat dalam perang dgn tentara spahi utsmani yg dikirim oleh Sultan Al-Fatih di dekat Bucharest.
- Disana Dracula berhasil dipenggal. kepalanya dipercaya dibawa ke Istanbul, dihadapkan kepada al-fatih sebagai bukti kematiannya
- Kepalanya adalah bukti bahwa org yg bengis dan haus darah ini benar-benar telah mati, sedangkan badannya dikubur di biara snagov
Biara Snagov, tempat badan Vlad III Dracul dimakamkan |
- Dan itulah akhir dari dracula yg dianggap sebagai panglima perang salib oleh paus roma, dan pahlawannya kaum kristen yg sadis itulah Dracula yang selama ini tak banyak yg tau bahwa dia adalah panglima perang salib, bahwa siksaan2 keji justru dilakukan kepada ummat Islam,
- Dan bagaimana kaum Muslim saat itu melindungi ummatnya dengan serius, Sultan Mehmed Al-Fatih mengerahkan 90.000 pasukan utk bela ummat (jauh berbeda dengan pemimpin2 kaum muslim saat ini)
BARAT MENYEMBUNYIKAN FAKTA
Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala.
Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri.
Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya.Dan, sampai saat ini di Rumania, Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.
Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak.
Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat-khususnya umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.
Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov.
Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.
Sumber :
Buku "Muhammad Al-Fatih 1453" - Ustadz Feliz Siauw
Buku "Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib” - Hyphatia Cneajna
Makalah Bedah Buku "Drakula dan Perang Salib" di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM - Ragil NugrohoSources: https://www.facebook.com/notes/file-islam/ternyata-dracula-bukan-takluk-dengan-kalung-salib-malah-sebaliknya-dengan-pekika/143726869104104
http://felixsiauw.com/home/muhammad-al-fatih-sang-ghazi-dan-vlad-iii-dracula-sang-pemancang/
Artikelnya bagus, ane share ya gan...
BalasHapusSilahkan Bro Aris Amarullah! Terima kasih sudah berkunjung :)
Hapus