Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. Foto: Antara |
Kisruh sepak bola nasional mendapat sorotan tajam dari mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. Amien menilai, konflik yang tak kunjungan usai dalam sepak bola nasional ini disebabkan sistem pemerintahan di Indonesia sudah dikelola oleh sekelompok orang yang gemar bersikap ugal-ugalan.
Amien mengatakan kisruh antara pemerintah dan PSSI karena sikap ngotot Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, semestinya presiden dapat mendesak menterinya untuk mencabut SK Pembekuan PSSI.
"Saya juga memperoleh keterangan dari Pak Zulkifli Hasan (Ketua MPR) bahwa intinya bukan pada Menpora (Imam Nahrawi) tetapi Pak Jokowi!" kata dia, seperti dilansir laman resmi PSSI, Selasa (19/4).Pernyataan Amien ini berawal dari penjelasan tentang kondisi sepak bola nasional oleh PSSI. Pada perayaan milad PSSI ke-68, Amien tiba-tiba saja hadir. Amien hadir bersama Ketua Komite adhoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar.
Dalam pernyataannya, Amien menyarankan supaya kepengurusan PSSI bisa kembali aktif. Saran tersebut disampaikan karena sudah ada keputusan hukum soal pembatalan SK 01307/2015 tentang pembekuan PSSI. Meski pemerintah sampai hari ini masih enggan melaksanakan putusan hukum tersebut, mantan Ketua MPR ini menyarankan agar PSSI tetap ngotot melakukan perlawanan.
"Saya tahu itu susah (melakukan perlawanan), tapi untuk menghadapi pemerintah yang ugal-ugalan, kita tak punya pilihan kecuali menjaga kekompakan," ujar Amien.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu mengatakan sebetulnya persoalan PSSI ini serupa dengan yang dialami partai politik, Golkar dan PPP. Dua partai itu punya sengketa dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) terkait dengan kepengurusan di dua partai itu.
''Sengketa tersebut terjadi akibat terlalu jauhnya pemerintah mengatur urusan dapur rumah tangga badan-badan politik dan lembaga independen seperti PSSI,'' katanya.[Rol]
Posting Komentar
Blogger Facebook Disqus