Ustadz Felix Siaw dan Keluarga |
1. Kita tak pernah memilih dilahirkan dimana, dari keluarga apa, suku apa | karena itulah semua itu disebut dengan takdir, ketetapan Allah
2. Bentuk badan, warna kulit, itu semua tidak pernah kita pilih | termasuk orangtua dan tempat lahir, itupun semua ketetapan Allah
3. Allah itu adil, karenanya Allah takkan pernah menghisab takdir itu | Allah takkan minta pertanggungan tentang semua yang Dia tetapkan
4. Terhadap kesemua takdir itu, kewajiban yang Allah beri hanya satu | beriman pada takdir, bahwa itu adalah ketetapan Allah yang adil
5. Maka Islam tak pernah menyoal tentang suku, warna kulit, bentuk badan | Allah dan Rasul bahkan berkali-kali menegaskan hal itu
6. Beda dengan Islam dan iman, itu adalah pilihan, yang akan dihisab | beriman atau kafir, taat atau maksiat, kesemuanya pilihan manusia
7. Dan Islam benar-benar memberi fokus, bahwa ketakwaan itulah pembeda | bukan tempat lahir, suku, warna kulit, keturunan bangsawan, bukan
8. Maka Islam tak pernah mencela manusia, Islam mencela perilakunya | karena manusia bisa berubah, tapi perilaku punya nilai yang tetap
9. Dari situ, lahir di Indonesia, keturunan Cina, laki-laki, itu takdir bagi saya | takkan dihisab oleh Allah, sebab itu ketentuan-Nya
10. Tapi menjadi Muslim, memilih untuk taat pada syariat, mendakwahkan Islam | itu semua adalah pilihan, yang wajib kita banggakan
11. Jadi bila ingin mencintai manusia, cintailah ketaatannya | bukan mencintai fisik, suku, bentuk badan, warna kulit, yang tak penting
12. Dan bila membenci, bencilah perilakunya, maksiatnya, kekufurannya | bukan membenci orangnya, sukunya, warna kulitnya, itu salah
13. Karena manusia bisa berubah, hari ini baik bisa jadi besok jahat | hari ini jahat bisa jadi besok taat, cintai dan benci seadanya saja
14. Cintai Islamnya, walau lain suku, lain warna kulit, beda negara | maka kecintaan itu tetap akan ada dan bertahan, cinta karena Allah
15. tapi bila dahulukan cinta suku, cinta warna kulit, cinta negara | maka lain suku, lain warna kulit, lain negara, sulitlah ada cinta
16. Sebab segala selain Allah musnah, maka hati-hati mendasarkan cinta | cintailah karena Allah, kelak kecintaan kita sampai akhirat :D
Dulu tak ada yang menyangka salah satu anak di foto ini akan beroleh hidayah. Bila yang dilihat adalah suku, tak ada yang mau mendakwahinya. Tapi yang mendakwahinya berharap ke-Islam-annya bukan melihat sukunya. Alhamdulillah yang, semua lewat dakwah, cinta dan kasih sayang :)
[Ust.Felix Siauw]
Posting Komentar
Blogger Facebook Disqus