SURABAYA - Polres Blitar memeriksa empat orang saksi terkait temuan terompet bersampul Alquran di kawasan tersebut. Ke-empat orang saksi itu merupakan penjual terompet.
foto:okezone |
"Sudah empat saksi yang kami periksa dan kasus ini masih didalami. Mereka adalah penjual terompet bersampul Alquran. Saat ini terompet tersebut sudah diamankan di Mapolres Blitar," kata Kapolres Blitar AKBP Mudji Ediyanto kepada Okezone, Rabu (30/12/2015).
Mudji mengatakan, dari pemeriksaan sementara para penjual ini mengaku mendapatkan terompet itu dari Wonogiri, Jawa Tengah. Mereka dikirimi dari home industri pembuat terompet di Wonogiri tersebut untuk kemudian dijual di wilayah Blitar.
"Mereka mengaku kulakkan terompet dari Wonogiri, Jawa Tengah," ungkap mantan Kapolres Mojokerto ini.
Saat ini, lanjut Mudji, pihaknya tengah berkordinasi dengan Polres Wonogiri terkait kasus tersebut. Pasalnya, produsen terompet bersampul Alquran berasal dari Wonogiri.
"Kami sedang berkordinasi dengan Polres Wonogiri untuk tindak lanjut kasus tersebut," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Blitar menyita 472 terompet bersampul Alquran. Terompet tersebut ditemukan di sejumlah tempat pejualan terompet tahun baru seperti di Pasar Wlingi, Selopuro dan Kesamben.
Setelah dilakukan penelusuran, terompet tersebut didapat dari salah satu warga berinisial WS, warga Desa Mronjo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.
"Dari penuturan WS, bahan terompet ini dibelinya pada November lalu dari Agen di Wonogiri. Dari 15 kilo bahan itu menjadi sekitar 750 terompet yang sudah dijual ke pasaran," jelasnya.(okezone)
Posting Komentar
Blogger Facebook Disqus