Blora -Jumat (16/05/2014) lalu, dengan dalih Sarasehan Kebangsaan bertema “Bangkit Bangsaku Damai Negeriku” jajaran Dewan Pengemban Amanat Gereja Katolik Bethany Blora menghadirkan pengkhotbah yang notabene seorang Kyai dan pengasuh pondok pesantren, KH Nuril Arifin MBA.
Acara yang di Gelar di Graha Bethany tepat pukul 19.00 itu dihadiri Bupati Blora. Tokoh masyarakat dan pemuka agama Islam ikut duduk di kursi tamu bagian depan. Ratusan umat islam dengan berbusana muslim serta berkerudung ikut memenuhi gedung milik lembaga Gereja tersebut. Bahkan pengunjung meluber sampai luar. Hal ini memaksa panitia menambah layar lebar di depan halaman gereja karena saking banyaknya yang hadir.
Tiga hari sebelum acara sarasehan kebangsaan ini di gelar, Gereja Bethany bekerjasama dengan PemKab Blora dan PMI Blora menggelar Pengobatan Gratis dan Donor darah di depan Pasar Kota Blora dan Graha Bethany Blora.
Dari berjubelnya masyarakat yang hadir, acara sarasehan Kebangsaan yang digelar oleh Gereja Betany tersebut terbilang sukses. Sejumlah aktifis gereja meluapkan kebanggaanya atas hajatan di akun Facebook dan twitter mereka, karena bisa menghadirkan banyak umat Islam untuk duduk bersama di dalam gereja.
Satu hal yang perlu diwaspadai bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari propaganda Kristenisasi. Selain itu, ini juga sebagai counter atas maraknya kegiatan keislaman dengan slogan penegakan Syariah Islam.
Bagi pejabat dan sebagian tokoh muslim mungkin bisa berdalih bahwa acara tersebut tak ada sangkut pautnya dengan kegiatan keagamaan. Akan tetapi masyarakat awam muslim yang hadir bisa terpincut dengan kegiatan gerejawi.
Kyai kok ceramah di gereja! Demikian inti pembahasan yang masih hangat di masyarakat blora akhir ini, setelah adannya acara sarasehan kebangsaan yang di gelar gereja Bethany.
Banyak masyarakat yang bertanya Tanya siapa sebenarnaya DR. KH Nurul Arifin MBA?
Dia adalah panglima laskar berani mati pembela mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) saat berusaha diturunkan. Gus Nuril termasuk kiyai Liberal yang selalu mengkampanyekan persatuan umat antara agama. Bahkan dirinya mempunyai pondok pesantren Multy Agama Soko Tunggal yang berada di Semarang.
Kyai yang sudah keluar masuk gereja untuk memberikan ceramah, memang sudah tidak asing lagi di hadapan para tokoh Kristen. Dengan dalih bahwa umat manusia itu berasal pencipta yang satu yaitu Tuhan yang Maha Esa, dari nenek moyang satu yaitu Nabi Adam, dan berasal dari bapak para nabi yang satu yaitu Ibrahim, maka dia mengajak umat antar beragama ini selalu damai dan satu tujuan.
Ini menjadi tugas dan kewajiban umat Islam serta umum, dan para ulama secara khusus, agar tidak tergerogoti oleh virus pemurtadan maupun Liberal.
Menyatukan tekad dan barisan agar tersusun kekuatan baru guna menghadang kristenisasi Bethany Blora adalah kewajiban yang tak bisa dituda. Pertanyaanya siapkah umat Islam Blora menyambut seruan ini? (voa-i)
Acara yang di Gelar di Graha Bethany tepat pukul 19.00 itu dihadiri Bupati Blora. Tokoh masyarakat dan pemuka agama Islam ikut duduk di kursi tamu bagian depan. Ratusan umat islam dengan berbusana muslim serta berkerudung ikut memenuhi gedung milik lembaga Gereja tersebut. Bahkan pengunjung meluber sampai luar. Hal ini memaksa panitia menambah layar lebar di depan halaman gereja karena saking banyaknya yang hadir.
Tiga hari sebelum acara sarasehan kebangsaan ini di gelar, Gereja Bethany bekerjasama dengan PemKab Blora dan PMI Blora menggelar Pengobatan Gratis dan Donor darah di depan Pasar Kota Blora dan Graha Bethany Blora.
Dari berjubelnya masyarakat yang hadir, acara sarasehan Kebangsaan yang digelar oleh Gereja Betany tersebut terbilang sukses. Sejumlah aktifis gereja meluapkan kebanggaanya atas hajatan di akun Facebook dan twitter mereka, karena bisa menghadirkan banyak umat Islam untuk duduk bersama di dalam gereja.
Satu hal yang perlu diwaspadai bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari propaganda Kristenisasi. Selain itu, ini juga sebagai counter atas maraknya kegiatan keislaman dengan slogan penegakan Syariah Islam.
Bagi pejabat dan sebagian tokoh muslim mungkin bisa berdalih bahwa acara tersebut tak ada sangkut pautnya dengan kegiatan keagamaan. Akan tetapi masyarakat awam muslim yang hadir bisa terpincut dengan kegiatan gerejawi.
Kyai kok ceramah di gereja! Demikian inti pembahasan yang masih hangat di masyarakat blora akhir ini, setelah adannya acara sarasehan kebangsaan yang di gelar gereja Bethany.
Banyak masyarakat yang bertanya Tanya siapa sebenarnaya DR. KH Nurul Arifin MBA?
Dia adalah panglima laskar berani mati pembela mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) saat berusaha diturunkan. Gus Nuril termasuk kiyai Liberal yang selalu mengkampanyekan persatuan umat antara agama. Bahkan dirinya mempunyai pondok pesantren Multy Agama Soko Tunggal yang berada di Semarang.
Kyai yang sudah keluar masuk gereja untuk memberikan ceramah, memang sudah tidak asing lagi di hadapan para tokoh Kristen. Dengan dalih bahwa umat manusia itu berasal pencipta yang satu yaitu Tuhan yang Maha Esa, dari nenek moyang satu yaitu Nabi Adam, dan berasal dari bapak para nabi yang satu yaitu Ibrahim, maka dia mengajak umat antar beragama ini selalu damai dan satu tujuan.
Ini menjadi tugas dan kewajiban umat Islam serta umum, dan para ulama secara khusus, agar tidak tergerogoti oleh virus pemurtadan maupun Liberal.
Menyatukan tekad dan barisan agar tersusun kekuatan baru guna menghadang kristenisasi Bethany Blora adalah kewajiban yang tak bisa dituda. Pertanyaanya siapkah umat Islam Blora menyambut seruan ini? (voa-i)
Posting Komentar
Blogger Facebook Disqus