Inilah Video Traveler with the Qur'an to China 24 مسافر مع القرآن في الصين yang Membuat Takut Pemerintah Atheis Komunis China

Sebuah provinsi di Cina yang mayoritas Muslim telah dilarang mempraktek agama di sekolah setelah video beredar luas secara online di mana anak murid sebuah Taman Kanak-kanak membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Pemerintah di provinsi barat laut Gansu menegaskan aturan pemerintah komunis atheis resmi melarang kehadiran agama di sekolah umum di semua tingkat, mengatakan itu untuk melindungi anak-anak.

"Video tersebut telah membuat masyarakat terkesiap, dan banyak orang yang marah," kata pernyataan yang dikeluarkan Kamis 5/5/2016. "Dinas Pendidikan Provinsi Gansu mengutuk keras tindakan yang merugikan kesehatan mental para pelajar, dan menuntut lembaga pendidikan dari semua tingkatan untuk menghentikan kegiatan keagamaan dengan tegas dan ketat melarang agama dari kampus."

Dalam video tersebut, gadis tak dikenal yang terlihat mengenakan hijab hitam dan duduk di kelas dengan puluhan siswa lainnya, semua siswa memakai pakaian Muslim.
Tidak diketahui kapan dan di mana video itu diambil, tetapi pernyataan pemerintah provinsi mengatakan itu diambil di prefektur mayoritas Muslim Linxia. pemerintah tidak mengidentifikasi TK atau ada orang dari sekolah yang dihukum.

Penulis berkeyakinan Video besutan Syech Fahad Al-Kandari Inilah yang jadi pangkal penyebab kegalauan
pemerintah Atheis Komunis China, semoga اَللّهُ memberikan Hidayah pada seluruh rakyat China, آمِّينَ

Inilah Video Traveler with the Qur'an to China 24 مسافر مع القرآن في الصين yang Membuat Takut Pemerintah Atheis Komunis. Mereka takut Ideologi Atheis Komunis akan tergantikan dengan Hukum Islam.



China juga memberlakukan pembatasan ketat atas praktek keagamaan oleh orang-orang muda di luar sekolah, khususnya di wilayah barat yang berbeda budaya yang mana Islam dan Buddha Tibet secara luas dipraktekkan.

Pemerintah terutama mewaspadai apa yang dilihatnya sebagai penggunaan agama untuk mempromosikan identitas budaya non-Cina atau upaya kampanye kemerdekaan bagi Tibet (Daerah Otonomi Tibet) dan wilayah barat laut Xinjiang (Daerah Otonomi Uighur Xinjiang).

[Sonny/Asia Times/https://www.youtube.com/user/fahadalkandari]