Ads (728x90)

Pusat Reseller Kaos Dakwah Murah Indonesia


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik salah satu persyaratan Uni Eropa, yang menuntut Turki untuk mengubah hukum kontra-terorisme, sebagai syarat untuk mendapatkan fasilitas bebas visa bagi warga negara Turki.

Diantara lima tolok ukur yang tersisa bagi Turki adalah persyaratan dari Uni Eropa yang menuntut perubahan dalam undang-undang Ankara tentang terorisme sebagai pertukaran untuk pembebasan visa bagi warga negara Turki.

“Kami akan berjalan dengan cara kami, Kalian berjalanlah dengan cara kalian,” katanya, berbicara dalam sebuah pertemuan umum lokal di Istanbul pada hari Jumat. “Uni Eropa mengatakan kepada kita untuk mengubah hukum tentanag memerangi terorisme. [Mereka] yang memberi ijin teroris untuk mendirikan tenda dan kemudian [mereka] datang dengan persyaratan.”

Erdogan mengacu tenda kontroversial yang didirikan di bulan Maret oleh pendukung PKK di dekat gedung Dewan Eropa di Brussels. PKK dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, AS dan Turki.

Komentarnya Erdogan muncul dua hari setelah Komisi Eropa mengusulkan bebas visa wisata untuk warga Turki.

Badan eksekutif 28 negara blok mengatakan Turki memiliki lima tolok ukur yang harus dipenuhi, dari total 72 point, sebagai dasar pengambilan keputusan oleh Parlemen Eropa tentang ijin bagi hampir 80 juta warga Turki yang akan dapat bepergian dengan bebas di zona batas Schengen.

Lima tolok ukur yang tersisa menyentuh isu-isu termasuk: langkah-langkah untuk mencegah korupsi, perlindungan data sesuai dengan standar Uni Eropa, kerjasama dengan lembaga penegak hukum Uni Eropa Europol, kerjasama yudisial pada masalah pidana dengan semua negara anggota Uni Eropa dan “merevisi undang-undang dan praktik terorisme sehingga sesuai dengan standar Eropa. ” [TRT World/middleeastupdate]

Posting Komentar

Blogger Disqus