LONDON- Sekitar 100.000 demonstran dari seluruh Inggris berkumpul di London, memprotes serangan Israel ke Gaza. Mereka menuntut dihentikan perang, ungkap juru bicara 'Koalisi Hentikan Perang Gaza, Sabtu, 19/7/2014.
Demonstran berbagai etnis, ras, warna kulit dari seluruh Inggris termasuk nenek-nenek, anak-anak, serta berbagai agama, berjalan menuju kantor Perdana Menteri Inggris, Downing Street, Sabtu.
Para demonstran meneriakkan: "David Cameron, kami malu pada Anda!". Dan "Free Palestine!". Saat mereka berjalan di bawah pengawasan polisi berjajar di jalan-jalan dan helikopter mengkuti para demonstran di ibukota Inggris itu. Aksi dimulai, dan ikut sekitar 10 anggota komunitas Yahudi Hasidic London, berpose di bawah spanduk bertuliskan kata-kata Nelson Mandela anti-apartheid yang revolusioner".
"Afrika Selatan tidak dapat merasa bebas sampai Palestina bebas", tukas mereka. Penyelenggara 'Hentikan Perang' Lindsey German, mengatakan kepada masyarakat luas, "Kami akan menunjukkan aksi ini sampai Gaza bebas," saat ia beraksi di atas panggung, ia berada di depan kedutaan besar Israel.
"Hentikan penjualan senjata kepada Zionis. Sedangkan, aktivis perdamaian Kate Hudson bertanya kepada demonstran: "Siapa sebenarnya memiliki senjata pemusnah massal?", cetusnya.
"Israel!", Orang banyak berteriak mengutuk, dan Anggota Parlemen Jeremy Corbyn menyatakan: "Yang paling dapat dilakukan Inggris adalah menghentikan penjualan senjata ke Israel."
Demonstran lain, Dominic 28 tahun, mengatakan kepada kantor berita Turki Anadolu Agency, "Saya ingin Israel tahu bahwa membunuh anak-anak tidak dapat diterima, dan bahwa kita akan melawan mereka setiap langkah dari jalan kami."
Barikade polisi mencegah demonstran mencapai kedutaan Israel, di mana seorang anak delapan tahun berpose di pinggir jalan dengan wajah dipulas dalam darah palsu di samping poster yang menyatakan, "Kebebasan untuk Palestina"
Media Inggris telah diserang, karena isi beritanya mendukung serangan Israel di Gaza, diantaranya beberapa demonstrasi di luar kantor BBC, di mana seluruh negeri selama seminggu terakhir, mengecam reportase penyiar BBC yang mendukung Israel.
Crispian Balmer, kepala biro Reuters untuk Israel dan wilayah Palestina, menulis di tweeter: "Protes Jauh lebih besar atas Gaza di London daripada di di dunia Arab". Aksi demonstran di London, "Ini akan mempermalukan negara-negara Arab", tulisnya.
Aktris London Michelle mengatakan: "Kita tidak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut, kita harus melawan penindasan, dan puluhan ribu orang berpikir sama, karena hanya melihat dengan aksi besar-besaran yang bisa menghentikan Zionis", cetusnya.
Pengamat mengatakan demonstrasi akan memperkuat reputasi London sebagai pusat aktivis pro-Palestina. Surat kabar Israel Haaretz mengatakan: "ibukota Inggris memang menjadi pusat paling aktif kelompok-kelompok pro-Palestina, terutama yang dari BDS (kelompok kampanye luas pro-Palestina)". Semua demonstran memiliki satu pesan bagi Israel dan pemerintah Inggris, "Free Palestine".
Akibat serangan Zionis, setidaknya 339 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 2.390 terluka, menurut pejabat kesehatan Palestina, sejak Israel melancarkan ofensif pada 7 Juli dengan alasan menghentikan serangan roket dari Hamas, di Gaza.
Gaza yang luasnya hanya 45 meter persegi, dan dihuni hampir 2 juta penduduk, sekarang menjadi penjara besar bagi Muslim Palestina. Karena, sejak tahun 2006, Zionis-Israel dan Mesir, memblokade Gaza, dan bahkan Mesir dan Zionis-Israel menghancurkan ribuan terowongan yang digunakan mensuplai kebutuhan pokok rakyat Gaza.
Zionis-Israel sudah tiga kali melakukan invasi ke Gaza, 2008/9, 2012, dan 2014 sekarang ini. Tindakan biadab Zionis ini tidak pernah berhenti, sejak negara Zionis-Israel berdiri di tahan jajahan Palestina tahun l948. Mereka terus mengusir, menghancurkan, membumi hanguskan, dan membunuhi rakyat Palestina, tanpa henti. Wallahu'alam.*voa-i
Demonstran berbagai etnis, ras, warna kulit dari seluruh Inggris termasuk nenek-nenek, anak-anak, serta berbagai agama, berjalan menuju kantor Perdana Menteri Inggris, Downing Street, Sabtu.
Para demonstran meneriakkan: "David Cameron, kami malu pada Anda!". Dan "Free Palestine!". Saat mereka berjalan di bawah pengawasan polisi berjajar di jalan-jalan dan helikopter mengkuti para demonstran di ibukota Inggris itu. Aksi dimulai, dan ikut sekitar 10 anggota komunitas Yahudi Hasidic London, berpose di bawah spanduk bertuliskan kata-kata Nelson Mandela anti-apartheid yang revolusioner".
"Afrika Selatan tidak dapat merasa bebas sampai Palestina bebas", tukas mereka. Penyelenggara 'Hentikan Perang' Lindsey German, mengatakan kepada masyarakat luas, "Kami akan menunjukkan aksi ini sampai Gaza bebas," saat ia beraksi di atas panggung, ia berada di depan kedutaan besar Israel.
"Hentikan penjualan senjata kepada Zionis. Sedangkan, aktivis perdamaian Kate Hudson bertanya kepada demonstran: "Siapa sebenarnya memiliki senjata pemusnah massal?", cetusnya.
"Israel!", Orang banyak berteriak mengutuk, dan Anggota Parlemen Jeremy Corbyn menyatakan: "Yang paling dapat dilakukan Inggris adalah menghentikan penjualan senjata ke Israel."
Demonstran lain, Dominic 28 tahun, mengatakan kepada kantor berita Turki Anadolu Agency, "Saya ingin Israel tahu bahwa membunuh anak-anak tidak dapat diterima, dan bahwa kita akan melawan mereka setiap langkah dari jalan kami."
Barikade polisi mencegah demonstran mencapai kedutaan Israel, di mana seorang anak delapan tahun berpose di pinggir jalan dengan wajah dipulas dalam darah palsu di samping poster yang menyatakan, "Kebebasan untuk Palestina"
Media Inggris telah diserang, karena isi beritanya mendukung serangan Israel di Gaza, diantaranya beberapa demonstrasi di luar kantor BBC, di mana seluruh negeri selama seminggu terakhir, mengecam reportase penyiar BBC yang mendukung Israel.
Crispian Balmer, kepala biro Reuters untuk Israel dan wilayah Palestina, menulis di tweeter: "Protes Jauh lebih besar atas Gaza di London daripada di di dunia Arab". Aksi demonstran di London, "Ini akan mempermalukan negara-negara Arab", tulisnya.
Aktris London Michelle mengatakan: "Kita tidak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut, kita harus melawan penindasan, dan puluhan ribu orang berpikir sama, karena hanya melihat dengan aksi besar-besaran yang bisa menghentikan Zionis", cetusnya.
Pengamat mengatakan demonstrasi akan memperkuat reputasi London sebagai pusat aktivis pro-Palestina. Surat kabar Israel Haaretz mengatakan: "ibukota Inggris memang menjadi pusat paling aktif kelompok-kelompok pro-Palestina, terutama yang dari BDS (kelompok kampanye luas pro-Palestina)". Semua demonstran memiliki satu pesan bagi Israel dan pemerintah Inggris, "Free Palestine".
Akibat serangan Zionis, setidaknya 339 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 2.390 terluka, menurut pejabat kesehatan Palestina, sejak Israel melancarkan ofensif pada 7 Juli dengan alasan menghentikan serangan roket dari Hamas, di Gaza.
Gaza yang luasnya hanya 45 meter persegi, dan dihuni hampir 2 juta penduduk, sekarang menjadi penjara besar bagi Muslim Palestina. Karena, sejak tahun 2006, Zionis-Israel dan Mesir, memblokade Gaza, dan bahkan Mesir dan Zionis-Israel menghancurkan ribuan terowongan yang digunakan mensuplai kebutuhan pokok rakyat Gaza.
Zionis-Israel sudah tiga kali melakukan invasi ke Gaza, 2008/9, 2012, dan 2014 sekarang ini. Tindakan biadab Zionis ini tidak pernah berhenti, sejak negara Zionis-Israel berdiri di tahan jajahan Palestina tahun l948. Mereka terus mengusir, menghancurkan, membumi hanguskan, dan membunuhi rakyat Palestina, tanpa henti. Wallahu'alam.*voa-i
Posting Komentar
Blogger Facebook Disqus