JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat terjadi peningkatan pada total utang Indonesia. Utang tersebut bertambah, seiring melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir keterangan yang diterbitkan DJPU di Jakarta, Senin (21/7/2014), total utang pemerintah pusat pada periode Juni ini naik Rp46 triliun menjadi Rp2.507,52 triliun dari periode Mei sebesar Rp2.461,36 triliun. Sementara nilai tukar Rupiah pada Juni tercatat melemah Rp358 menjadi Rp11.969 per USD.
Pelemahan tersebut, cukup memberikan dampak pada pinjaman luar negeri pemerintah. Tercatat, pinjaman luar negeri pemerintah naik tajam Rp15,13 triliun dari Rp678,81 triliun pada Mei, Menjadi Rp693,94 triliun pada Juni.
Pinjaman luar negeri, merupakan pemberi sumbangan terbesar dalam sektor pinjaman pemerintah pusat. Sementara pinjaman dalam negeri, naik Rp100 miliar menjadi Rp2,41 triliun dari Rp2,40 triliun.
Di sisi lain, utang pemerintah dalam Surat Berharga Negara (SBN) pada Juni juga mengalami kenaikan sebesar Rp31,02 triliun menjadi Rp1.811,17 triliun dari Rp1.780,15 triliun pada Mei.
Kontribusi SBN tersebut, terdiri dari SBN dengan denominasi Rupiah sebesar Rp1.401,59 triliun, sementara untuk SBN denominasi valas, tercatat sebesar Rp409,58 triliun.*okezone
Melansir keterangan yang diterbitkan DJPU di Jakarta, Senin (21/7/2014), total utang pemerintah pusat pada periode Juni ini naik Rp46 triliun menjadi Rp2.507,52 triliun dari periode Mei sebesar Rp2.461,36 triliun. Sementara nilai tukar Rupiah pada Juni tercatat melemah Rp358 menjadi Rp11.969 per USD.
Pelemahan tersebut, cukup memberikan dampak pada pinjaman luar negeri pemerintah. Tercatat, pinjaman luar negeri pemerintah naik tajam Rp15,13 triliun dari Rp678,81 triliun pada Mei, Menjadi Rp693,94 triliun pada Juni.
Pinjaman luar negeri, merupakan pemberi sumbangan terbesar dalam sektor pinjaman pemerintah pusat. Sementara pinjaman dalam negeri, naik Rp100 miliar menjadi Rp2,41 triliun dari Rp2,40 triliun.
Di sisi lain, utang pemerintah dalam Surat Berharga Negara (SBN) pada Juni juga mengalami kenaikan sebesar Rp31,02 triliun menjadi Rp1.811,17 triliun dari Rp1.780,15 triliun pada Mei.
Kontribusi SBN tersebut, terdiri dari SBN dengan denominasi Rupiah sebesar Rp1.401,59 triliun, sementara untuk SBN denominasi valas, tercatat sebesar Rp409,58 triliun.*okezone
Posting Komentar
Blogger Facebook Disqus