ANKARA - Turki, menyatakan tiga hari masa berkabung bagi para korban serangan Israhell di Gaza. Kementerian Luar Negeri Turki juga membantah memiliki kesepakatan kerjasama pertahanan dan energi dengan Israhell, bertentangan dengan klaim yang dibuat oleh beberapa media beberapa waktu lalu
Turki telah membantah klaim bahwa ia bekerja sama dengan Israel di bidang energi dan pertahanan. Kementerian luar negeri Turki, dalam keterangan tertulis yang dirilis Selasa 22/07/2014, menolak klaim kerjasama dengan Israel oleh beberapa organisasi berita.
Hubungan diplomatik dengan Israel yang diturunkan setelah 2010 setelah serangan Israel pada armada bantuan Turki di lepas pantai jalur Gaza Palestina yang terkepung, serangan di mana 10 aktivis Turki tewas. Sejak itu kerjasama militer dengan Israel juga telah ditangguhkan. Sebelumnya, Menteri Energi Turki Taner Yildiz ini juga menolak tuduhan bahwa negara itu menjual bahan bakar jet dan gas ke Israel.
"Sementara Turki sedang berusaha keras untuk membantu mengamankan gencatan senjata permanen untuk menghentikan serangan di Gaza, sehingga klaim tidak berdasar dan spekulatif sebelumnya, saat ini lagi tidak lagi dapat dianggap sebagai upaya yang bermaksud baik," kata Bilgic, yang menegaskan bahwa kementerian terkait dan Departemen Luar Negeri telah membuat pernyataan serupa tentang hal ini.*Sonny
Kementerian luar negeri Turki (sabahdaily) |
Turki telah membantah klaim bahwa ia bekerja sama dengan Israel di bidang energi dan pertahanan. Kementerian luar negeri Turki, dalam keterangan tertulis yang dirilis Selasa 22/07/2014, menolak klaim kerjasama dengan Israel oleh beberapa organisasi berita.
Hubungan diplomatik dengan Israel yang diturunkan setelah 2010 setelah serangan Israel pada armada bantuan Turki di lepas pantai jalur Gaza Palestina yang terkepung, serangan di mana 10 aktivis Turki tewas. Sejak itu kerjasama militer dengan Israel juga telah ditangguhkan. Sebelumnya, Menteri Energi Turki Taner Yildiz ini juga menolak tuduhan bahwa negara itu menjual bahan bakar jet dan gas ke Israel.
"Sementara Turki sedang berusaha keras untuk membantu mengamankan gencatan senjata permanen untuk menghentikan serangan di Gaza, sehingga klaim tidak berdasar dan spekulatif sebelumnya, saat ini lagi tidak lagi dapat dianggap sebagai upaya yang bermaksud baik," kata Bilgic, yang menegaskan bahwa kementerian terkait dan Departemen Luar Negeri telah membuat pernyataan serupa tentang hal ini.*Sonny
Posting Komentar
Blogger Facebook Disqus